Keajaiban


Manusia adalah Keajaiban Dunia


Eksploitasika kekuatan anda yang bersumber dari nama anda dan Asmaul Husna

Tidak usah jauh-jauh anda melihat keajaiban dunia, kalau hanya untuk mengagumi sebuah maha karya, Lihatlah diri anda sendiri, Anda akan terkagum - kagum melihat, menyaksikan tanda-tanda keagungan, kebesaran dan keajaiban ciptaan Alloh. Untuk itulah Alloh menantang manusia, Alloh menantang anda seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an: " Dan keajaiban itu pada dirimu sendiri, Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" ( QS>ADZ_DZARIYAT : 21 ).

Kita harus menyadari, bahwa kita diberi kemampuan dan kekuatan yang sangat luar biasa. Setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing. Tetapi karena kebodohan kita, kita tidak tahu kalau sesungguhnya kita mempunyai kelebihan dan kekuatan, untuk itu kita haru belajar untuk mengetahui dan menggunakan kekuatan itu.

Kewajiban kita sebagai manusia harus saling menghormati dan menghargai ke mampuan orang lain. Jangan hina yang buta, karena bisa saja yang buta memiliki kelebihan pendengaran yang tajam dan daya ingat kuat. Jangan hina orang yang cacat karena biasanya yang cacat memiliki kesetiaan yang luar biasa.  

Tidak semua orang tau kemampuan dirinya, yang diketahui hanya kekurangan dan kelemahan fisiknya, padahal dibalik fisik yang bagaimanapun keadaannya tentu memiliki kemampuan supranatural yang besar, bayangkan kalau diri sendiri saja tidak tahu bagaimana orang lain. Manakala dan kemampuan potensi diri sudah diketemukan, pintu kemajuan dan kekuatan itu akan tebuka.

Ilmu pengetahuan moderen telah menemukan bahwa didalam diri manusia ada tiga kecerdasan yang di sebut Quotient yaitu IQ ( intellgence Quontient ), EQ ( Emotional Quontient ) dan SQ ( Spiritual Quontient ). Ketiga sinergi kecerdasan inilah yang mengantarkan manusia bisa sukses dalam hidupnya.

  IQ atau Intellegence Quotient, yaitu kecerdasan intelektual atau rasional yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan logika, Tingginya IQ dilihat dari kecepatan daya hubung antara satu neuron ke neuron yang lain secara serial maka disebut berfikir. 

Penemuan IQ muncul pada abad duapuluhan . Kemudian Stern dan Alfred Binet menyusun sebuah tes untuk mengukur IQ orang. Tes ini didasarkan pada pengetahuan mengenai bahasa dan berhitung. Nilai tes ini dijadikan dasar untuk menentukan kecerdasan. yang memiliki nilai tinggi dalam tes ini bisa lolos, utamanya masuk sekolah unggulan, perguruan tinggi, atau kerja di perusahaan. Syukur alhamdulillah sekarang nilai IQ tidak menjadi pokok utama bahkan cenderung di abaikan

  EQ atau Emotion Quotient, yaitu kecerdasan yang mengelaborasikan antara banyak hal dan merefleksikannya dalam bentuk rasa. EQ memberikan kita rasa cinta, simpati, motivasi dan kemampuan mengarahkan secara tepat, EQ sebenarnya sudah menjadi pembicaraan para ahli, tetapi baru pada pertengahan tahun 1990 Daniel Goleman membuat konsep EQ menjadi terkenal.  

   SQ atau Spiritual Quotient, Danah Zohar sebagai promotor dan sekaligus penemu konsep kerja SQ abad duapuluhan dalam bukunya " Spiritual Intellegence The Ultimate Intellegence" mengatakan SQ yang saya maksud adalah  kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan permasalahan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup kita dalam kontek makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain.

SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IIQ dan EQ secara efektif bahkan SQ merupakan kecerdasan yang paling tinggi. karenanya puli SQ berperan sebagai pengelola seluruh kecerdasan.

Pertanyaan mendasar   yang perlu dijawab secara jujur, adalah dari mana sumber kecerdasan? dan siapa yang bisa menciptakan kecerdasan? kalau manusi bisa menciptakan kecerdasan  tentu di dunia ini di penuhi orang-orang yang cerdas. Sungguh Alloh maha segala-galnya.Dialah sumber semuanya disinilah kita yakin Alloh menjadi kekuatan yang tidak tertandingi, Semua telah diberikan oleh Alloh tanpa kita minta, kita tinggal merangsang bagaimana agar kecerdasan itu muncul.
 

0 comments:

Post a Comment