Home » , , , , , , » Menggali kecerdasan diri dari Alloh dengan asmaul husnanya

Menggali kecerdasan diri dari Alloh dengan asmaul husnanya

Written By Admin on Thursday, January 31, 2013 | 8:14 AM


Sumber kecerdasan Adalah Alloh, karena itu  langkah awal yang utama dan paling utama adalah mengenal Alloh, dengan pengenalan selengkap-lengkapnya. Denagn mengenal Alloh, kitta bisa tau ke kuatan dan kecerdasan diri kita dan potensi apa yang ada pada diri kita.

Ada dua teori yang bisa kita tempuh untuk menggali kekuatan diri dan potensi yang kita miliki, dimana kekuatan dan potensi diri itu terpercaya dari Alloh.

Pertama: Ma'rifatulloh

Ma'rifatulloh yaitu mengenal Alloh SWT dengan Nama-namanya yang indah dan Sifat-sifatnya yang sempurna, Pengenalan diri kepada Alloh ini menjadi pokok terpenting dalam hidup berkaitan dengan penggalian potensi dan pengembangan kecerdasan.

Teori ini disampaikan oleh Ulama Besar Abdrrahman Al-Manawi dalam kitabnya " Faidhul Qodir "   denagn tesisnya"Man arofa Robbahu faqod arofa nafasahu"

Arttinya:
Barang siapa yang mengenal tuhannya, maka dia mengenal dirinya sendiri

Kedua: Ma'rifatunnafsi

Ma'rifatunnafsi yaitu usaha untuk menyelami diri sendiri " menggeluti diri sendiri " dan mengurai seluruh yang ada berupa kelebihan dan kekurangan, sekaligus menemukan keajaiban-keajaiban yang ada didalamnya.

Jika seseorang telah menemukan kesalahan dirinya , dia mestinya sadar bahwa dirinya tidak lebih besar dari sebutir atom, dan tidak lebih berdaya dari seekor semut, Maka dia bersikap tawadhu.

Kelemahan diri itu perlu dan sangat penting untu kita ketahui, tetapi jangan terus-nemerus mengurus kelemahan, apalagi menghilangkannya nati malah energi kita habis deh, sementara kelebihan kita tidak terurus. Padahal kelebihan itulah yang seharusnya kita temukan, lalu kita kembangkan. Jika seseorang tahu dirinya memiliki kecerdasan dan kelebihan, dia akan menjadi sadar bahwa kelebihan diri itu harus di syukuri, dipergunakan untuk dirinya dan membantu orang lain.

Setelah mengenal terhadap dirinya, dia yakin bahwa ada Tuhan yang maha kuasa, dan dirinya yakin bahwa dirinya itu bagian dari tanda-tanda keberadaan-nya, Maka diapun mulai mengenal Tuhan, Mencari lebih jauh tentang Tuhannya sifat-sifatnya dan menghayati nama-namanya. Teori ini disampaikan oleh Ulama Besar  Hasan Al Harrali dalam tesisnya yang berbunyi : "Man arofa nafsahu Faqod aropa Robbahu"a

Artinya:
Barang siapa yang mengenal dirinya, maka dia mengenal Tuhannya

Anda tentu masih perlu penjelasan yang lebih detail lagi tentang dua tesis Ulam Besar yang berlawana tesebut. dan dalam postingan selanjutnya Insha Alloh saya bisa memberikan penjelasan yang seutuhnya ma'rifatulloh dan ma'rifatunnafsi.


Share this article :

0 comments:

Post a Comment